Kumpulan Peribahasa Lengkap part 1 - Hallo sahabat Hanungku, Pada postingan saya kali ini yang berjudul Kumpulan Peribahasa Lengkap part 1, semua telah saya tulis dibawah untuk kepuasan pembaca blog ini. Mudah-mudahan isi postingan dapat anda pahami dan semoga disukai ya.
rasanya sudah 1 bulan tidak merawat blog ini, dan kali ini saya akan memposting "KUMPULAN PERIBAHASA LENGKAP" yang saya copas dari beberapa blog.
langsung saja berikut kumpulan peribahasa nya
rasanya sudah 1 bulan tidak merawat blog ini, dan kali ini saya akan memposting "KUMPULAN PERIBAHASA LENGKAP" yang saya copas dari beberapa blog.
langsung saja berikut kumpulan peribahasa nya
Ada air, adalah ikan. Ada negeri tentulah ada rakyatnya. |
Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang. Kasih sayang hanya waktu berhadapan saja, setelah berjauhan lalu dilupakan. |
Ada angin, ada pokoknya (= pohonnya). Segala sesuatu mestilah ada asal mulanya. |
Ada asap ada api Beberapa hal di dunia ini amat sulit atau bahkan mustahil disembunyikan |
Ada bangkai, adalah hering. Ada perempuan jahat, adalah lelaki jahat yang mengunjunginya. |
Ada batang mati, adalah cendawan tumbuh. Di mana juga kita tinggal, akan ada rezeki kita. |
Ada batang, cendawan tumbuh. Tiap-tiap negeri ada undang-undang dan adat resamnya masing-masing. |
Ada beras, taruh dalam padi. Rahasia hendaklah disimpan baik-baik. |
Ada biduk, serempu pula. Tidak puas dengan apa yang sudah dimiliki. |
Ada bukit, ada paya. Ada baik, ada jahat; ada miskin, ada kaya. |
Ada bunga, ada lebah Orang yang kaya akan digerogoti oleh teman-temannya. |
Ada gula, ada semut. Di tempat orang mudah mendapat rezeki, banyaklah orang berkumpul. |
Ada hari, ada nasi. Asal masih hidup, tentu akan beroleh rezeki. |
Ada hujan ada panas, ada hari boleh balas. Perbuatan jahat itu sewaktu-waktu akan mendapat balasan juga. |
Ada jarum hendaklah ada benangnya. Tiap-tiap suatu itu ada pasangannya. |
Ada kerak, ada nasi. Tiap-tiap suatu kejadian itu tentu ada bekasnya. |
Ada laut, ada perampok. Tiap-tiap suatu itu ada pasangannya. |
Ada nasi di balik kerak. Masih ada sesuatu yang belum diselesaikan atau belum diperhatikan. |
Ada nyawa ada rezeki. Asal masih hidup, tentu akan beroleh rezeki. |
Ada padang, ada belalang Ada negeri tentulah ada rakyatnya. |
Ada padi masak, adalah pipit. Di tempat orang mudah mendapat rezeki, banyaklah orang berkumpul. |
Ada padi semua kerja jadi, ada beras semua kerja deras. Orang yang mampu (= kaya, berilmu) segala maksudnya mudah tercapai. |
Ada padi, segala menjadi. Orang yang mampu (= kaya, berilmu) segala maksudnya mudah tercapai. |
Ada paha ada kaki, ada nyawa ada rezeki. Ssetiap orang mempunyai rezeki dan jodohnya sendiri. |
Ada pasang surutnya. Untung dan malang tidak tetap. |
Ada persembahan ada kurnia. Berbuat baik dibalas baik. |
Ada rotan , ada duri. Dalam kesenangan tentu ada kesusahannya. |
Ada rupa, ada harga. Harga barang menurut rupanya (= keadaannya). |
Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan. Baik derita dan bahagia dirasakan bersama-sama. |
Ada sampan hendak berenang. Sengaja bersusah payah. |
Ada seperti tampaknya apung-apung. Barang yang dihajati telah ada tetapi belum tentu dapat diambil atau dipakai. |
Ada sirih hendak makan sepah. Ada yang baik, hendakkan yang buruk. |
Ada tangga hendak memanjat tiang. Berbuat sesuatu dengan tidak menurut aturan. |
Ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang. Melakukan sesuatu yang baik jika ada maunya saja. |
Ada uang abang disayang, tak ada uang abang payah. Seorang yang mampu mencukupi kebutuhan keluarganya akan dipuji banyak orang, tetapi jika ia tidak mampu akan banyak mendapat caci maki. |
Ada ubi ada batas, ada masa boleh balas. Perbuatan jahat itu sewaktu-waktu akan mendapat balasan juga. |
Ada ubi ada talas, ada budi ada balas. Berbuat baik dibalas baik, berbuat jahat dibalas jahat. |
Ada udang di balik batu Ada maksud yang teersembunyi. |
Adakah buaya menolak bangkai Tiada orang yang akan melewatkan rezeki yang sudah di depan mata. |
Adakah dari telagabyang jernih itu mengalir air yang keruh. Didalam jiwa orang yang baik tidak pernah ada niat yang jahat. |
Adakah kayu di rimba sama tinggi Semua yang ada di dunia ini diciptakan Tuhan dengan segala perbedaannya dengan tujuan untuk saling melengkapi. |
Adakah pernah telaga yang keruh mengalir airnya yang jernih. Sifat dari seseorang yang jahat akan tetap menurun ke dalam darah anaknya. |
Adat ayam ke lesung, adat itik ke pelimbahan Semua orang mempunyai tempat dan rezekinya sendiri-sendiri. |
Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah. Setiap perilaku haruslah mengacu pada aturan dan kaidah agama. |
Adat diisi jannji dilabuh Peraturan harus dilaksanakan, kesepakatan harus dijalankan. |
Adat diisi, lembaga dituang. Melakukan sesuatu menurut adat kebiasaan. |
Adat dipakai baru, pusaka dipakai usang. Ilmu akan berguna selama-lamanya sedangkan harta duniawi hanya akan musnah dimakan waktu. |
Adat gunung tempatan kabut. Semua permasalahan harus dicari di mana sumbernya permasalahan tersebut berasal. |
Adat hidup sandar-menyandar Setiap orang punya kewajiban untuk saling topang menopang di setiap permasalahan yang dialaminya. |
Adat hidup tolong menolong, syariat palu-memalu. Semua orang saling membutuhkan satu sama lain. |
Adat juara kalah menang, adatnya saudagar laba rugi. Setiap daerah mempunyai ciri khasnya masing-masing. |
Adat lama pusaka usang. Adat istiadat (kebiasaan) tak pernah berrubah. |
Adat lurah timbunan sarap. Orang yang berpangkat biasanya dipenuhi dengan banyak pikiran dan masalah. |
Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam. Sebagai orang muda harus belajar menahan emosi dan orang tua harus memberikan bagi yang muda. |
Adat muda menggangu rasa, adat tua menggangu ragam. Ada saatnya seseorang akan mengerti arti kehidupan setelah Dia melewati berbagai macam peristiwa hidup. |
Adat penghulu, berpandang luas beralam lapang. Karakter seorang pimpinan adalah berwawasan luas dan mampu memberikan solusi di setiap permasalahan. |
Adat periuk berkerak, adat lesung berdedak . . Tiap-tiap usaha memerlukan ketabahan dan kerajinan. |
Adat pulau limburan pasang. . Adat hidup ialah bantu-membantu, yang kaya membantu yang miskin dan yang berilmu membantu yang bodoh, yang berkuasa melindungi yang lemah. |
Adat rimba raya, siapa berani ditaati. Orang yang menyelesaikan masalah hanya menggunakan kekuatannya, bukan akalnya. |
Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung . Segala perbuatan ada adat dan peraturannya masing-masing. betung = Sejenis buluh besar. |
Adat teluk timbunan kapal (= kapar). (kapar = kayuan yang hanyutt di sungai dan sebagainya). Orang yang berpangkat atau berpengaruh biasanya menjadi tempat tumpuan orang mengadukan halnya. |
Adat teluk timbunan kapal, adat muara puputan ikan. Sesuatu harus tepat meletakannya baik itu masalah sosial maupun individu, dan harus tahu kemana tempat harus bertanya. |
Adat tua menahan ragam. . Orang tua-tua terpaksalah menahan (menderita) bermacam-macam godaan yang tak menyenangkan hati karena perbuatan anak cucunya yang tiada berjalan di atas kebenaran. |
Adat yang kawi, syarak yang lazim. (kawi = kuat, sakti) Adat kebiasaan merupakan undang-undang yang berlaku dalam pergaulan dan hukum-hukum agama merupakan undang-undang negeri yang berjalan seiring. |
Adat yang menurun, syarak yang mendaki. . Adat dapat menuju kerendahan dan tidak sanggup menghadapi pergolakan masa, tetapi syarak menuju ketinggian dan dapat mengatasi segala gerakan yang menentangnya. |
Agak lebih daripada agih. . Banyak bicara, sedikit kerja. |
Agak-agak bertutur malam hari. . Mesti selalu beringat-ingat ketika memperkatakan sesuatu. |
Agama tanpa ilmu, lumpuh. Sesuatu yang saling berkaitan dan tidak dapat berjalan sendiri. |
Agih-agih kungkang . (kukang = kera kecil). Terlampau murah hati atau suka memberi, hingga menderita kesusahan sendiri. |
Agung susut, pongah masih. (agung = besar, pongah = angkuh). Kebesaran sudah hilang, tetapi keangkuhannya masih ada juga. |
Air beriak tanda tak dalam, air berguncang tanda tak penuh. Apa yang kita ucapkan dan lakukan bisa mencerminnkan seberapa pandai dan dewasa kita. |
Air beriak tanda tak dalam. . Banyak bercakap tanda tiada berilmu. |
Air besar sampan tak hanyut. . Maksud tidak tercapai. |
Air besar, batu bersibak. (sibak = cerai, menepi). Saudara dan sahabat berpecah-belah apabila timbul perselisihan besar. |
Air dalam karang menonggok, setanggi campur kemenyan , gula tertumpah pada kanji.(menonggok = melonggok, menimbun). Usaha yang berhasil baik. |
Air dalam terenang. (terenang = tempat air daripada tanah liat.) Hidup yang tenang dan tenteram. |
Air dalam, berenang (= berkumbah); air dangkal, bercebok. (kumbah = mencuci dalam air). Sesuaikanlah perbelanjaan menurut keadaan penghasilan kita. |
Air di daun keladi (= talas). . Memberi nasihat dan ajaran yang sia-sia. |
Air di tulang bumbungan, turunnya ke cucur atap. . Sesuatu itu, meskipun sedikit, akan menurut asalnya juga. |
Air dicencang tiada putus. . Dua orang yang bersaudara tidak dapat dipisahkan oleh perselisihan. |
Air didih menganak sungai . . Hiburan yang sangat mewah. |
Air digenggam tiada tiris. . Sangat berhati-hati mengeluarkan uang. |
Air diminum sembiluan. . Sangat sedih, sehingga tidak enak makan dan minum. sembiluan = rasa pedih seperti dihiris dengan sembilu. |
Air gedang menghanyutkan. (gedang = besar) Orang yang pendiam itu biasanya berilmu dan dapat melakukan pekerjaan yang besar-besar. |
Air jernih, ikannya jinak. . Negeri yang aman dan teratur, rakyatnya berbudi bahasa. |
Air keruh, limbat keluar. . Negeri yang huru-hara, orang jahat mencari keuntungan. |
Air lalu kubangan tohor. (tohor = dangkal, kering.) . Penghasilan tidak cukup; habis bulan habis gaji. |
Air laut hijau siapa celup? . Kemegahan dan kemewahan tidak payah diheboh-hebohkan. |
Air mata jatuh ke dalam. . Berdukacita dengan diam-diam. |
Air mudik sungai , semua teluk diranai. (ranai = jalani (boleh jadi rranahi)). Orang pemboros berbelanja tanpa perhitungan. . |
Air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut. . Hendaklah patuh kepada undang-undang negeri yang kita diami. |
Air pun ada pasang surutnya, takkan pasang selalu dan surut senantiasa. . Nasib manusia tidak dapat ditentukan. |
Air sama air menjadi satu, sampah ke tepi juga. . Jangan ikut campur dalam perselisihan orang bersaudara, apabila mereka berbaik kembali, kita akan tersisih ke tepi. |
Air setitik dilautkan, tanah seketul digunungkan. . Membesar-besarkan perkara yang kecil. |
Air surut kapar hilir bersama, air pasang ia tersangkut. . Di dalam usaha yang tidak menguntungkan, diajak bersama-sama, dan apabila usaha itu berhasil, ditinggalkan. |
Air susu dibalas dengan air tuba . . Kebaikan dibalas dengan kejahatan. |
Air tawar secawan dituangkan ke dalam laut, takkan dapat menghilangkan masinnya.. Pertolongan yang sedikit tidak dapat meringankan beban kesengsaraan yang besar. |
Air tenang menghanyutkan. . Orang yang pendiam itu biasanya berilmu dan dapat melakukan pekerjaan yang besar-besar. |
Air tuba dibalas dengan air susu . . Kejahatan dibalas dengan kebaikan. |
Air yang jernih, sayak yang landai. (sayak = tempurung kelapa .) Segala sesuatu berlaku dengan adil dan benar. |
Air yang keruh-keruh kerak, alamat buaya di hulunya. Daripada perkataan dapat dimaklumi niat di dalam hati. |
Air yang tenang, jangan disangka tiada berbuaya . . Orang yang diam jangan disangka pengecut. |
Akal akar berpulas tak patah. . Orang yang pandai, takkan mudah kalah dalam perdebatan. |
Akal labah-labah ; di gua buruk suka merakut. (merakut = memasang jaring). Orang jahat yang suka menipu orang. |
Akal sebagai makan nasi lecek. . Pikiran seperti anak-anak. |
Akal singkat, pendapat kurang. Orang yang masih sedikit sekali pengalamannya. |
Akal tak sekali datang, runding (= fikiran) tak sekali tiba. . Segala sesuatu tidak selesai sekali gus melainkan beransur-ansur. |
Akan dijadikan tabuh, singkat; akan dijadikan gendang , berlebih. . Ilmu pengetahuan yang serba tanggung. |
Akan memikul tiada berbahu, akan menjunjung kepala luncung. . Tiada berdaya mengerjakan sesuatu pekerjaan, karena tiada berilmu atau tidak beruang. |
Akan mengaji, surat 'lah hilang; akan bertanya, guru 'lah mati. . Dalam keadaan yang serba salah. |
Akan pembasuh kaki (= tangan). . Hadiah kepada orang yang berjasa. |
Akar terjumbai tempat siamang berpegang (= bergantung), dahan mengajur tempat tupai menegun. Daripada keterangan, orang dapat mengetahui salah atau benarnya perbuatan seseorang. |
Akik disangka batu. (Akik = sejenis batu berwarna). Sesuatu yang menghina. |
Aku alah engkaulah menang. . Tidak malu mengaku kalah. |
Aku alah, engkau tak menang. . Orang bodoh yang tak mahu mengakui kekalahannya. |
Aku nampak olah (= olak), kelibatmu sudah kutahu. Karena tingkah laku, maksudnya ketahuan. |
Alah bisa, oleh (= karena, tegal) biasa. . Apabila telah biasa melakukannya, maka tiada terasa lagi kesukarannya; pengalaman praktis lebih baik daripada teori. |
Alah di rumpun betung . Kekalahan yang belum memuaskan hati kepada pihak yang kalah. |
Alah limau oleh benalu. Orang yang lama dikalahkan oleh orang yang baru. |
Alah mahu, bertimbang enggan; cungkil merih akan pembayar. . Tidak menepati janji dan menentang balik orang yang diberinya janji itu. (merih = pembuluh nafas.) |
Alah main menang sorak. Orang yang berada dalam keadaan berimbang. |
Alah membeli, menang memakai. . Barang yang baik memang mahal, tetapi dapat lama dipakai. |
Alah menang tak tahu, bersorak boleh. . Tidak berpihak ke mana-mana dalam sesuatu perlawanan. |
Alah pinta dibuat sempena. . Biar bagaimanapun diharapkan, kalau bukan hak tidaklah diperoleh. |
Alah sabung, menang sorak. . Biarpun kalah, tetapi masih tetap tinggi juga cakapnya. |
Alang berjawab, tepuk berbalas. (alang = pemberian, hadiah). Baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat. |
Alang-alang berdakwat , biarlah hitam. (alang-alang = tanggung-tanggung). Berbuat sesuatu jangan kepalang tanggung. |
Alang-alang menyeluk pekasam, biar sampai ke pangkal lengan. . Kalau sudah terlanjur jahat, biarlah diperoleh hasil daripadanya. |
Alangkan baik (= elok) berbini tua, perut kenyang pengajaran (= pemanja) datang. . Orang beristeri tua biasanya beroleh kesenangan karena disayangi oleh isterinya. |
Alim bagai katak di tepi air. . Orangnya alim (banyak ilmu) tetapi dia sendiri tidak mendapat faedah daripada ilmunya itu. |
Alim biasa menghukum syarak . . Hanya orang yang alim saja yang boleh membuat hukum syarak . |
Alpa negeri alah, sia-sia hutang tumbuh. . Alpa dan lalai mengakibatkan bencana. |
Alu patah lesung hilang. Masalah pertama baru selesai sudah mendapat masalah yang baru lagi. |
Alu pencungkil duri. . Tak mungkin dilakukan; pekerjaan yang sia-sia. |
Alur bertempuh, jalan berturut. . Dilakukan menurut adat yang biasa. |
Amak berlela, amak berupa. . Banyak tabiat, banyak olehnya. (amak = terlalu banyak.) |
Ambil pati, buangkan ampas. . Yang baik dipakai, yang tak baik dibuang. |
Ambil pisau, belahlah dada. Ingin menunjukan kebenaran yang ada pada dirinya sendiri. |
Ampang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit. Melakukan hal yang baik sebaiknya dengan maksimal agar tercapai dengan sukses tujuan tersebut. |
Amra disangka kedondong . (amra = sejenis mangga). Sesuatu yang baik disangka buruk, hanya karena melihat rupanya sama dengan yang buruk. |
Anak anjing takkan menjadi anak musang jebat. . Orang yang tidak berilmu tidaklah mungkin mendapat kedudukan baik. |
Anak ayam kebasahan bulu. . Gelisah resah; menjijikkan. |
Anak badak dihambat-hambat. . Sengaja mencari bahaya (kesukaran dan sebagainya). |
Anak baik, menantu molek. . Sangat berbahagia. |
Anak di riba diletakkan, kera di hutan disusu i. . Urusan sendiri ditinggalkan karena mementingkan urusan orang lain. |
Anak halal zadah. Orang yang tidak memiliki status apapun. |
Anak haram zadah. Seorang yang terlahir karena perbuatan yang tidak sah. |
Anak harimau diajar makan daging. . Orang yang zalim diberi perangsang untuk membuat aniaya. |
Anak harimau jangan diajak bertampar, ingat-ingat kukunya. . Jangan mencari musuh dengan orang yang lebih kuat dan lebih persediaan alat senjatanya. |
Anak harimau jangan dibela pelihara. . Jangan berbuat baik dengan orang yang suka berbuat jahat. |
Anak harimau menjadi anak kambing. Orang yang lupa darimana ia berasal dan mulai sombong karena harta duniawi. |
Anak harimau takkan menjadi anak kambing]. . Orang yang berani takkan penakut. |
Anak ikan dimakan ikan, tahu makan tahu simpan. . Jikalau tahu membuat sesuatu kerja, hendaklah tahu menyimpan Rahasianya. |
Anak kambing takkan menjadi anak harimau. . Orang yang pengecut tetap pengecut. |
Anak kandung ditimang-timang, anak tiri ditengking-tengking. . Kaum keluarga sendiri dilebihkan daripada orang asing, atau rakyat sendiri lebih diutamakan daripada orang dagang. |
Anak kera hendak diajar memanjat. . Hendak mengajar orang yang sudah ahli. |
Anak kucing menjadi harimau. . Orang miskin menjadi kaya, atau rakyat biasa menjabat pangkat tinggi dalam pemerintahan. |
Anak kuda bulu kasap. . Anak muda yang riang gembira. |
Anak kunci jahat, peti derhaka. . Suami yang jahat, lambat-laun akan ditentang oleh isterinya. |
Anak mati berkalang bapak, bapak mati berkalang anak. Orang yang saling topang menopang dalam segala hal. |
Anak monyet di hutan disusu i, anak sendiri di rumah kekeringan. . Urusan sendiri ditinggalkan karena mementingkan urusan orang lain. |
Anak orang anak orang juga, bolehkah jadi anak sendiri? Lebih memiliki kepunyaan sendiri dari pada menginginkan milik orang lain. |
Anak orang, anak orang juga. . Kalau bukan hak kita tidaklah ada gunanya. |
Anak panah yang lepas dari busurnya, tak dapat di kendalikan. Orang yang jauh dari negeri tempat asalnya pasti bertindak semaunya sendiri tanpa mau mendengarkan kontrol dari keluarganya. |
Anak rancak menantu sating. Meraih kebahagiaan. |
Anak semata wayang. Satu-satunya harta yang dimiliki. |
Anak sendiri disayang, anak tiri dibengkeng. . Kaum keluarga sendiri dilebihkan daripada orang asing, atau rakyat sendiri lebih diutamakan daripada orang dagang. |
Anak sendiri disayang, anak tiri dihardik. Perbuatan yang tidak patut di contoh atau tidak adil. |
Anak seorang, menantu malim. (malim = ahli agama). Sangat berbahagia. |
Anak seorang, penaka tidak. (penaka = boleh di pandang sebagai; semisal; seumpama). Mempunyai barang hanya sebuah saja. |
Anak sungai lagi berubah, inikan pula hati orang. . Pendirian yang tidak tetap. |
Angan lalu, faham tertumbuk. . Sesuatu hal yang banyak halangannya; kemahuan ada tetapi tidak berdaya. |
Angan-angan menerauang langit. Selalu mencita-citakan segala sesuatu yang tinggi. |
Angan-angan mengikat tubuh. Besusah hati karena memikirkan perkara yang bukan-bukan. |
Angguk enggan, geleng ia; Angguk enggan, geleng mahu, unjuk tridak berikan. Lain di mulut, lain di hati. |
Angguk-angguk balam. Mengatakan bisa tetapi belum tahu apa yang harus ia kerjakan. |
Anggup-anggip bagai rumput di tengah jalan. (anggup-anggip = terkulai-kulai). Hidup yang serba susah. |
Angin berputar, ombak bersabung. Perkara yang amat sulit. |
Angin bersiru, kami tahu. Sudah tahu akan niat seseorang. (bersiru = beralih tujuan.) |
Angin bersiru, ombak bersabung. Perkara yang amat sulit. |
Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam. Berita-berita yang buruk tak dapat disembunyikan, kelak akan tersiar juga. |
Angkat batang keluar cacing gelang-gelang. Berpenat-penat mengerjakan pekerjaan orang yang tinggal terbengkalai, tetapi suatu faedah pun tidak diperoleh daripadanya. |
Angkuh terbawa, tampan tertinggal. Baik rupanya, tetapi buruk sikapnya. |
Angus (hangus) tiada berapi, karam tiada berair. Menderita kesusahan karena kematian atau kehilangan kekasih. |
Anjing bercawat ekor. Pergi atau menghindar karena malu dan sebagainya. |
Anjing biasa makan tahi, jika tak makan mencium ada juga. Orang yang biasa berbuat jahat, sekali-sekala teringat juga akan mengulangnya lagi. |
Anjing diberi makan nasi takkan kenyang. Sia-sia memberi basihat yang baik kepada orang jahat. |
Anjing ditepuk menjungkit ekor. Orang hina apabila dihormati, sombonglah jadinya. |
Anjing galak, babi berani. Bertemu lawan yang sepadan; berani sama berani, keras sama keras. |
Anjing itu, kalau dipukul sekalipun, berulang juga ia ke tempat bangkai yang banyak tulang. Orang yang tamak, sekalipun dikata-katai, namun ia tidak akan malu. |
Anjing itu, meskipun dirantai dengan rantai emas, nescaya berulang-ulang juga ia ke tempat najis. Orang jahat, biarpun diberi kesenangan, namun kalau mendapat kesempatan akan diulangnya juga perbuatan jahatnya itu. |
Anjing kepada orang, raja kepada kita. Buruk baik anak sendiri juga. |
Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. Tidak ada kata menyerah demi mencapai suatu tujuan yang mulia. |
Anjing menyalak bukit, takkan runtuh. Orang baik yang dicela oleh orang jahat, tentu tidak akan binasa kebaikannya. |
Anjing menyalak di ekor (= dipanjat) gajah. Orang lemah (hina) mencuba hendak melawan orang yang berkuasa, tentulah perbuatannya itu sia-sia saja. |
Anjing menyalak tiada mengigit. Orang yang berhati mulia, walaupun suara keras. |
Anjing terpanggang ekor. Mendapat kesusahan besar sehingga tak tentu tingkah lakunya, meminta pertolongan ke sana ke mari. |
Anjing tiada bercawat ekor. Sesuatu yang hina dan tiada berguna. |
Anjur surut bak bertanam. Tipu muslimat dalam melakukan pekerjaan. |
Antah berkumpul sama antah, beras bersama beras. Setiap orang selalu mencari orang yang sama derajat (darjat, pangkat ataupun kedudukan) dengannya. |
Antan patah, lesung hilang. Kemalangan yang bertimpa-timpa. |
Antara dua tengah tiga. Sakit hampir mati. |
Apa boleh buat, nasi sedap menjadi tawar. Susah hati dapat mengubah perangai seseorang. |
Apa boleh buat, sakit menimpa sesal terlambat. Sudah terlanjur, tak dapat diubah lagi. |
Apa digaduhkan: pengayuh sama di tangan, perahu sama di air. Tidak takut menghadapi lawan apabila sama-sama mempunyai kebolehan. |
Apa guna bunga ditanam, jika tidak diberi kumbang menyerinya. Apa guna anak perempuan, jika tidak diberi bersuami. |
Apa gunanya bulan terang di dalam hutan, jikalau di dalam negeri betapa baiknya. Tidak berfaedah menunjukkan kepandaian kepada orang-orang yang tidak dapat menghargainya. |
Apa kepada kukur, nyiur juga yang binasa. Memang mudah menyuruh berbuat begini begitu, tetapi yang sukar ialah yang mengerjakannya. |
Apa kurang pada belida, sisik ada tulang pun ada. Cukup mempunyai segala yang diperlukan. |
Apa payahnya menawakkan (= menaupkan) bibir atas bawah. Mudah menyebut, tetapi susah mengerjakannya. |
Apa payahnya menggoyangkan lidah saja. Banyak janji tetapi tidak ditepati. |
Apa peduli kata kukuran, kerambi juga akan habis. Lebih mudah berkata daripada melakukannya sendiri. |
Apa sakit berbini janda, anak tiri boleh disuruh. Alasan yang berlawanan dengan maksud yang sebenarnya. |
Apa tampangnya, itulah tumbuhnya. Hasil sesuatu pekerjaan itu menurut ukuran usaha yang kita kerjakan. |
Apa yang di tanam, itulah yang tumbuh. Jika orang berbuat baik kepada orang lain maka ia juga akan mendapat balasan yang baik pula dari orang lain. |
Apabila orang miskin menghendaki uang, dia mendapat anak; apabila orang kaya menghendaki anak, dia mendapat uang. Hasil yang berlawanan dengan keinginan; lain yang dihajati lain yang diperoleh. |
Apabila tumbuh-nyiur itu patah, tumbuh-nyiur juga akan gantinya. Ganti yang hilang mestilah yang sama pula. |
Apakah gunanya kemenyan disimpan sebesar tungku , kalau tidak dibakar. Kepandaian hendaklah diajarkan kepada orang lain, karena kalau disimpan ia akan hilang begitu saja. |
Apakah gunanya memasang dian di tengah hari, jika malam alangkah baiknya. Perkara yang sudah diketahui orang tak perlu diterangkan lagi. |
Apalagi sawa , ia berkehendakkan ayamlah| Orang yang suka mencari barang-barang yang digemarinya; orang yang bertemu dengan barang kesukaannya. |
Apalah daya ajal telah menjemput. Hal yang tak bisa dipungkiri karena takdir. |
Api dengan air, alangkah bezanya. Jahat dengan baik amat jauh bedanya. |
Api itu, tatkala kecil menjadi kawan, apabila besar menjadi lawan. Kejahatan yang sedikit itu hendaklah lekas diperbaiki supaya jangan sampai melarat. |
Api kecil baik dipadam. Basmilah kejahatan itu semasa ia kecil lagi. |
Api makan sekam (= dedak ). Perbuatan jahat atau rindu dendam yang tersembunyi. |
Api nan tak kunjung padam. Semangat yang hidup selama-lamanya. kunjung = segera, lekas. |
Api padam puntung berasap. (puntung = sisaa kayu api yag dibakar). Perkara yang telah putus, tetapi ditimbulkan kembali. |
Api padam puntung hanyut, kami tidak di situ lagi. Cerita yang sudah tamat; benar-benar sudah selesai. |
Apung di tengah lautan; dipukul ombak, sekejap ke tengah sekejap ke tepi. Orang dagang yang melarat hidupnya. |
Ara tak bergetah. Suatu perkara yang mustahil. |
Arah bertukar jalan. Banyak cara untuk mewujudkan mimpi. |
Arang di dahi (= di kening, di muka). Mendapat malu. |
Arang habis besi binasa. Pekerjaan yang sia-sia. |
Arang habis panggang tak masak. Orang yang merintis usaha tapi gagal, karena pengeluaran lebih banyak daripada keuntungannya. |
Arang itu, jika dibasuh dengan air mawar sekalipun, tiada akan putih. Orang jahat, biarpun diberi kesenangan, namun kalau mendapat kesempatan akan diulangnya juga perbuatan jahatnya itu. |
Asak kata kita, angsur kata dia. Perbedaan antara orang satu dengan orang yang lain. |
Asal ada kecil pun pada. Kalau tak ada banyak, sedikit pun cukup juga. |
Asal ayam hendak ke lesung , asal itik hendak ke pelimbahan. Tabiat orang tak mungkin berubah. |
Asal berinsang ikanlah. Tidak memilih (pekerjaan, makanan, perempuan dan sebagainya). |
Asal berisi tembolok senang hati. Sudah cukup makan dan pakai maka senanglah hati. |
Asal bersubang emas biarlah telinga rompong. Orang yang melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri dengan tujuan mendapat pujian dari orang lain. |